Pertama, sistem parkir otomatis yang diklaim telah disempurnakan dari model sebelumnya yang biasa digunakan pada model premium, seperti Lexus NX, Alphard, Harrier, dan Crown JDM. Intelligence Clearance Sonar dikembangkan sehingga mampu meningkatkan kemampuan parkir bahkan dalam posisi sulit.
Juga ada pendekatan baru, disebut See-through View, yang meningkatkan daya pandang pada posisi blind spot kendaraan. Mampu melihat kondisi di luar kendaraan melalu bangku pengemudi seolah-olah bodi mobil transparan. Toyota juga melengkapinya dengan Panoramic View Monitor, yang mampu memberikan pandangan dari luar mobil.
Lampu LED
Mulai tahun depan, model-model baru Toyota juga akan menggunakan lampu depan LED dengan fitur Adaptive high-beam, lebih fokus, tanpa menyilaukan pengemudi lain atau pejalan kaki.
Lampu ini mampu menyinari jarak dengan mobil yang datang dari depan dan secara otomatis mengatur tingkat cahaya yang keluar, tergantung pengaturan mengemudi di perkotaan atau untuk kecepatan tinggi (di tol). Sistem ini mampu mendistribusi cahaya sesuai dengan gerak lingkar kemudi.
Saat ini, teknologi Adaptive High-beam Toyota hanya menggunakan dua lampu utama setiap sisi. Teknologi yang baru, menggunakan 11 LED, di setiap sisi.
Sistem koneksi
Terakhir, Toyota mengaku akan menjadi merek pertama di dunia yang melengkapi kendaraannya dengan infrastruktur pendukung sarana koneksi antara satu kendaraan dengan yang lain. Sistem ini disiapkan supaya mobil nantinya bisa saling terkoneksi, saling bertukar informasi, sehingga mampu meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan.
Teknologi ini juga disiapkan tahun depan, sekaligus persiapan untuk menuju langkah selanjutnya, yakni otonomos.
Melalui infrastruktur ini, kendaraan yang kita kemudikan bisa terkoneksi dengan sistem sensor transportasi yang ada di persimpangan jalan. Mampu memperingati pengguna jalan lain, termasuk pejalan kaki, dan blind spot kendaraan yang kerap mengancam terjadinya kecelakaan.
Dengan memiliki komputer sendiri di setiap mobil, maka pembagian informasi seperti akselerasi dan deselerasi mobil bisa diketahui. Sistem ini juga bisa mengetahui lintasan kendaraan dan potensial menciptakan konvoi bagi sekelompok mobil yang mau berjalan bersama dalam kecepatan yang sama.
Mungkin pada awal pemasarannya, teknologi ini belum efektif, karena butuh kendaraan lain dengan kelengkapan yang sama untuk bisa memanfaatkannya. Juga harus ada standardisasi gelombang pengiriman dan penerimaan sinyal, yakni 760 megahertz.
Tapi, pihak berwajib di AS sangat mendorong pengembangan teknologi ini, sehingga membuka kesempatan komunikasi antara satu mobil dengan yang lain di jalan. Dengan ini, Toyota mau menjadi yang pertama menyukseskan pengembangan teknologi ini di kendaraan.
"Teknologi keselamatan ini hanya bisa efektif kalau sudah banyak digunakan masyarakat. Jadi kami memulai langkah pertama," beber Moritaka Yoshida, Kepala Teknologi Keselamatan Toyota.
0 komentar:
Post a Comment