Lampu ini memberikan intensitas cahaya tinggi dengan ukuran bola lampu yang relatif kecil, membuatnya menjadi sumber cahaya yang kompak dan hemat ruang. Lampu ini beroperasi pada suhu dan tekanan tinggi, dan memerlukan instalasi khusus untuk keamanan. Lampu ini adalah sumber cahaya yang berpusat pada satu titik dan menyebar kesemua arah, jadi cermin pemantul diperlukan untuk mengumpulkan cahaya yang dihasilkan.
Beberapa varian intensitas yang tersedia umum dipasaran antara lain 4300K, 6000K, dan 8000K, semakin tinggi intensitasnya akan terlihat semakin putih. HID 4300K berwarna kekuningan merupakan yang paling baik jika digunakan pada saat hujan. HID 6000K berwarna putih, cukup baik digunakan disegala situasi, namun jika anda berkendara pada jalan dengan penerangan yg terang (seperti jl. M.H. Thamrin – Jend. Sudirman, Jakarta) maka HID ini akan kurang terlihat / samar-samar. terakhir untuk HID 8000K berwarna putih super terang, sangat baik dalam keadaan gelap, tapi saat hujan sinarnya akan seperti hilang. Maka jika anda menggunakan jenis lampu HID sebagai Headlamp anda pertimbangkanlah beberapa masukan diatas, agar dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anda.
Lampu kendaraan (mobil/motor/bus/truk/dll) umumnya dilengkapi 2 fungsi, yaitu Low Beam untuk digunakan saat malam hari, dan High Beam digunakan untuk menyorot jauh ke depan. Pada saat fungsi Low Beam bekerja, sorotan cahaya lampu di desain untuk tidak mengenai mata pengemudi yang berhadapan dengannya. Sehingga terlihat sisi kanan akan lebih pendek sorotannya, untuk sisi kiri lebih panjang dan melebar ke pinggir.
Pada saat fungsi Hi Beam bekerja, sorotan cahaya lampu di desain menyorot jauh ke depan. Saat Hi Beam dinyalakan, pastinya pengemudi yang berhadapan dengannya akan silau, karena sorot lampu akan langsung mengarah ke mata.
Mengapa cahaya lampu mobil bisa menyilaukan pengendara lain yang berhadapan dengannya? Hal ini disebabkan karena posisi titik cahaya lampu (kawat filament yang berpijar) tidak pada posisi yang tepat pada reflektor.
Apabila lampu terpasang dengan baik pada reflektornya, maka cahaya akan tersorot dengan baik pula, tidak menyebar ke mana-mana (glare) yang membuat menjadi terlihat menyilaukan. Pada gambar di bawah memperlihatkan batas cahaya lampu (cut off) tidak menyorot mata pengemudi mobil yang berhadapan.
Apabila titik cahaya lampu posisinya tidak benar pada reflektor, akan membuat cahaya lampu terpantul kemana-mana (cahaya menyebar), hal ini yang membuat lampu terlihat menyilaukan.
Harapan untuk mendapatkan cahaya yang lebih terang dan membantu penglihatan kita saat malam hari memang tujuan yang baik. Namun sayangnya tidak semua lampu mobil yang masih menggunakan Lampu Halogen, bisa begitu saja diganti dengan Lampu HID. Hal ini tergantung pada desain Reflector Lampu dan kualitas produksi (akurasi) Lampu HID itu sendiri. Akibat dari pemasangan yang tidak sempurna tersebut membuat cahaya Lampu HID akan terlihat menyebar dan menyilaukan.
Kesimpulan : tidak semua disain reflektor bisa untuk HID, karena pada umumnya disain reflektor dari mobil untuk Halogen...
Banyak HID dan Head Lamp yg KW, dimana titik focus dari pencahayaannya tidak tepat sehingga cahanya menyebar, membahayakan pengendara lain....selanjutnya terserah anda.......
apapun yang mahal pasti joss
ReplyDelete